Rabu, 03 September 2014

Teluk Bintuni dan Hutan Bakau beserta Kepiting Bakaunya Scylla Serata dan Peninggalan Belanda di Mata Dunia

Teluk Bintuni dulu di kenal dengan sebutan Stengkooll oleh tentara Belanda. karena di daerah ini tertadapat banyak batu bara.  Teluk Bintuni merupakan salah satu daerah di Papua Barat yang terletaknya di bagian Barat Daya Papua dan Selatan Papua bagian kepala burung dan semenanjung Onim dan berhadapan dengan laut Seram. Bintuni di mekarkan pada tanggal 09 Juni 2003 menjadi Kabupaten Teluk Bintuni. berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2002.
luas wilayah Teluk Bintuni 18.637km dimana 75% daratan dan 25% perairan.
Bintuni kotaku, Menuju Bintuni Baru itulah motto Kota Stengkooll ini. banyak sekali penduduknya yang hidupnya beraneka ragam baik dari 7 suku asli dan suku nusantara yang datang menetap di Bintuni.  Bintuni juga memiliki Gas Alam yang sekarang di kelolah oleh Sang Raksasa Brithis Protelium (BP) Perusahaan Asing dari Inggris. 


Sobat, di Bintuni juga ada Becak untuk transportasi darat, bukan hanya di daerah Jawa (Jogja dll) saja yang memiliki Becak. Bintuni juga kaya akan Flora dan Fauna seperti Merbau dan Matoa, Rusa,Babi, dan lainnya, dan tidak kalah juga itu adalah Kepiting Bakaunya. di Bintuni kita bisa jumpai para Nelayan Penangkap Kepiting yang terdiri dari masing masing kelompok ibu rumah tangga.. 

setelah sekian lama hidup di Bintuni, merasa puas dengan suasana Kotanya yang Tenang. Kehidupan Beragama yang Damai selalu.


ada satu dari daerah ini yang membuat setiap siapapun yang berkunjung dan mendengar Nama Kota ini adalah Kepiting Bakau (scylla serata)............... kepiting ini memiliki capit yang besar untuk menjadi senjata andalannya dalam melindungi dirinya dari Bahaya apapun. 

Menurut Penelitian saya pada tahun 2009, bahwa pada tahun sebelumnya Kepiting Bakau hanya di tangkap untuk di Konsumsi sehari-hari saja, namun seiring dengan perkembangan daerah. Kepiting Bakau ini menjadi salah satu Komoditas Unggulan di Bidang Perikanan dan Kelautan di Perairan dan Pesisir Teluk Bintuni. dan sekarang sudah banyak di perjualbelikan di setiap sudut sudut Bandara Udara dan Pelabuhan serta Pasar tradisional Bintuni. Kepiting Bakau ini memiliki nilai ekonomis yg cukup tinggi, dulu sekitar tahun 1996 sampai 2000 harga kepiting masi bisa di bel dengan harga Rp. 3.000 sampai dengan Rp. 5.000/ekornya (maaf,kepiting tidak memiliki ekor) namun satuan hitunggnya adalah (ekor)... terserah pembaca.



Pada Tahun 2000 sampi sekarang Harga kepiting bakau mahal sekali Perkilo/liternya kepiting memiliki harga Rp.15.000 sampai Rp. 35.000/kepiting. dan ada pula yang menjualnya seperti di packing dalam Keranjang dan Karton yang harganya bisa Mencapai Rp. 100.000 sampai Rp.1.000.000 isi didalamnya berkisar antara 12 ekor sampai 20 perkepitingngya. 
jika anda jalan-jalan ke Bintuni jangan lupa makan kepitingnya yaaaaaaaaa.....

di Bintuni belum ada Restaurant yang mampu menyediakan kepiting bakau setiap saat, hal ini di karenakan stok atau kepiting bakau sudah mengalami kelangkaan, karena kurangnya pengembangan khususnya kepada masyarakat penangkap kepiting dari Dinas Terkait. seharusnya sudah ada Budidaya Kepiting Bakau dari dulu. kalau di lihat dari daerah bintuni, mampu membudidayakan Kepiting Bakau. namun sampai sekarang belum dilakukan, ....eeehhhhmmmmm kira kira Kapan yaaaaaaa?????? 


Next///


sewaktu bekerja di Lembaga Perbankan di Daerah Babo, saya tidak pernah bosan makan kepiting yang di sediakan oleh salah satu Rumah Makan yaitu Rumah Makan BMS kita sering mengartikannya Bakar Menyala Star Jala" hheeeee. makan disini anda tidak akan pernah lupa dengan kepiting saus tiramnya.... 
setelah setahun di Babo,,, daerah ini memiliki banyak penduduk yang beragama Islam namun sukunya suku Wamesa (papua).



Dibabo banyak sekali peninggalan Belanda dan Jepang serta Sekutu pada Masa Perang Dunia Kedua. Babo di kenal dengan bandaranya yang menjadi benteng pertahanan yang di perebutkan oleh Belanda dan Jepang. 
saat saya dan teman teman saya berjalan menyusuri Pulau ini,,, banyak sekali hal hal menarik yang kami lihat, ada bangkai pesawat sekutu yang jatuh atau pesawat Belanda dan Jepang, ada juga namun saya tidak sempat foto, berhubung karena hp saya hp Nokia N70, gambarnya kurang bagus,,, yang saya foto adalah salah satu peninggalan Belanda di Bandara Babo yang sudah bertahun-tahun terkena sinar matahari dan Hujan,,,,

sangat di sayangkan tidak dapat di Museumkan. "Alat ini de punama Nama tu Steam Roller menurut bahasa Irarutu..... heheeeee......."



Bandara udara Babo sendiri dibangun oleh Belanda sebelum perang dunia kedua dimulai, bandara ini merupakan tempat pemberhentian terakhir dari rute KLM airlines di wilayah New Guinea (setidaknya mereka menyebutnya seperti itu untuk wilayah Papua). Selama November 1941, divisi engineer RAAF (Royal Australian Air Force) dengan bantuan orang-orang Belanda, meng-upgrade lapangan terbang ini untuk keperluan militer. Saya pribadi berpendapat tindakan itu sangat beralasan, karena di waktu yang sama, kampanye militer Jerman di Eropa tengah mencapai puncaknya, dan wajar Belanda yang ingin tetap eksis di Indonesia melakukan “perkuatan” diri untuk mengantisipasi hal-hal yang mengganggu wilayah kolonialnya, termasuk di Indonesia. Ternyata perkiraan itu bukan isapan Jempol, ….pecahlah perang pasifik dengan panggung  wilayah belahan timur Asia Tenggara yaitu pacific.
Selama Perang Pacific meletus (PD II), Jepang berupaya merebut lapangan terbang ini dengan menggunakan pesawat H6K Emily (sejenis flying boat atau perahu terbang lah istilahnya,tapi jangan diibaratkan perahu flying dutcmen dalam dongeng yang benar-benar perahu layar yang bisa terbang) pada 30 Desember 1941. Walhasil, serangan itu menewaskan 3 orang,dan 14 luka-luka, termasuk beberapa anak-anak. …..(saya jadi bingung kok betah itu anak-anak main di Babo….kita-kita aja pengen jauh-jauh dari area rawa yang panas ini, heheheheh).


sekarang Bandaranya sudah Mantap dan pernah peasawat miliknya Merpati Nusantara Air Lines
, Trigana Air, dan Ama sempat beroperasi komersil di Bandara Babo. dan sekarang Bandara ini di kelolah oleh Perusahaan BP.



nah inilah semua ulaasan saya. mohon maaf jika ada kata yang salah, mohon di maafkan dan apabila ditemukan dikemudian hari kesalahn. mohon masukan dan kritik yang membangun. 

nantikan Poss berikutnya,yaaaaaaaaaaaaaaaaa........
bye bayeeeeeeeee jadi ingat Papua dan Tempatku Bintuni.........
 




poss by Rika.S.W


Netherlands 03 September 2014
http://.netlog.com/suslinaribka










2 komentar: